
Anak perlu diajarkan berkomunikasi dengan baik. Mereka perlu diajarkan untuk mampu menyampaikan apa yang perlu mereka sampaikan dengan jelas dan dengan tutur kata yang sopan. Salah satu cara mengajarkan anak berkomunikasi adalah dengan bercerita. Beberapa waktu belakangan ini sebelum anak-anak tidur, saya dan suami meminta anak sulung kami, Yosua, untuk bercerita di "panggung". "Panggung dadakan" kami sebelum tidur malam adalah lemari pakaian kami dengan pintunya yang terbuka. Yosua yang memilih "panggung" tempatnya "tampil" tersebut.
Saya masih ingat ketika awal-awal dimana Yosua masih sulit diminta untuk maju ke "panggung", dan masih "sulit" untuk mulai mengeluarkan kata-kata dari mulutnya untuk bercerita. Dari situ bertahap, Yosua mulai "berani" maju ke atas "panggung", dan yang tadinya hanya mengeluarkan 30 kata dalam "ceritanya", kini bertambah menjadi 60 kata, dan kemudian bertambah lagi menjadi 100 kata. Dan malam ini, rekornya pun tembus menjadi 150 kata:) Tidak hanya itu, sekarang tidak lagi kami yang memintanya untuk maju dan bercerita, melainkan Yosua sendiri yang berinisiatif untuk itu.
Dari sini kami belajar, bahwa anak hanya perlu "dipancing" sebelum ia mampu mengeluarkan potensi yang sesungguhnya. Anak hanya perlu diberi kesempatan, sebelum ia yang menciptakan kesempatan itu sendiri. Anak hanya perlu diberikan ruang yang bebas "tekanan" dan ia akan bersukacita untuk menunjukkan yang terbaik dari dirinya:) :)
No comments:
Post a Comment