horizontal banner

Thursday, 9 August 2012

Cara Mengajar Anak-Anak (Bagian 1 dari 2)

Saya adalah seorang guru Sekolah Minggu, yaitu kelas/ sesi pelayanan anak yang diadakan oleh Gereja. Sama seperti guru sekolah, tugas seorang guru Sekolah Minggu adalah mengajar anak-anak dengan metode yang menarik bagi anak-anak, seperti bercerita, mengadakan permainan dan sebagainya. Berhubung Sekolah Minggu umumnya hanya diadakan 1 kali dalam seminggu, yaitu pada hari Minggu, belum lagi di tempat kami pelayanan ini dilakukan setelah ibadah umum selesai yang mengakibatkan anak-anak sudah agak lelah setelah mengikuti "ibadah orang dewasa", sudah tentu pengajaran dalam Sekolah Minggu yang disampaikan dengan tidak menarik akan menjadi isu yang harus ditanggulangi.  Cara penyampaian pengajaran yang menarik menjadi isu yang sangat penting.

Beberapa waktu lalu saya mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Richness Generation Ministry, mengenai cara pengajaran anak-anak Sekolah Minggu yang baik, dan akan saya ulas sedikit catatan saya selama pelatihan tersebut. Mudah-mudahan ulasan singkat ini dapat menjadi masukan tidak hanya bagi para guru Sekolah Minggu, melainkan juga bagi Bapak-Ibu yang berkecimpung dalam bidang pengajaran anak-anak:)

Dasar-dasar cara penyampaian Firman Tuhan kepada anak-anak:

1. Bercerita/ mendongeng

Yang harus diperhatikan disini:

a. Buku pedoman mengajar hanyalah bersifat sebagai pelengkap.
Dilarang menghafal isi buku pedoman ini kata demi kata. Ada yang lebih penting dari buku pedoman mengajar ini, yaitu Alkitab itu sendiri. Jadi nas dalam Alkitab terkait pengajaran yang akan disampaikan harus dibaca secara utuh, jangan hanya mengandalkan buku pedoman mengajar tanpa membaca nas Alkitab terkait secara menyeluruh.

b. Fokus/ tujuan pengajaran adalah: Firman Tuhan dan Tuhan Yesus.
Fokus pengajaran cerita bukan mengenai si Guru Sekolah Minggu, melainkan mengenai Firman Tuhan. Dan ketika kita bercerita kisah-kisah Firman Tuhan yang menyebutkan karakter-karakter ataupun pencapaian-pencapaian tokoh-tokoh tertentu, tetap fokus pada Tuhan Yesus, bukan pada si tokoh A, tokoh B, atau tokoh C. Contoh: kisah Daud dan Goliat, disini yang hebat bukan Daudnya, melainkan Tuhan Yesuslah yang hebat yang dapat bertarung untuk Daud dalam mengalahkan Goliat.

Agar cerita menarik, yang perlu diperhatikan:

1. PERSIAPAN
Semakin besar seorang guru Sekolah Minggu mengasihi anak-anak Sekolah Minggu, semakin matang persiapannya. Dalam mempersiapkan diri untuk mengemban tugas mengajar anak-anak Sekolah Minggu, selalu libatkan Tuhan, libatkan Tuhan, libatkan Tuhan.

2. ALUR CERITA
Semakin baik guru Sekolah Minggu mempersiapkan diri untuk mengajar, semakin baik pula alur cerita yang akan disampaikan. Alur cerita ini sangat penting agar cerita yang disampaikan tidak menjadi cerita yang membosankan.

(Bersambung...)

Sumber gambar: turnbacktogod.com

No comments:

Post a Comment