horizontal banner

Monday 16 July 2012

HARI - HARI TANPA ART: SEBUAH PEMBELAJARAN

Sedari kecil, di rumah saya selalu ada ART (Asisten Rumah Tangga). Saat berumahtanggapun, selalu ada ART. Namun sudah beberapa hari belakangan ini, di rumah hanya ada kami: suami, saya, anak-anak. Begitu banyak pembelajaran yang saya (khususnya), suami, dan anak-anak tentunya, alami di hari-hari tanpa ART ini. Sebenarnya, dengan alasan saya harus mengurus 2 anak dan juga harus mengurus bisnis saya, bisa saja selama ART pulang kampung, saya "mengungsi" ke rumah orangtua saya yang kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah kami (kebetulan di saat bersamaan, suami harus dinas keluar kota). Namun saya masih teringat ucapan suami, bahwa kami, saya, perlu belajar mandiri, baca: "hidup tanpa ART". Dan suami juga menambahkan bahwa, dengan saya "mengungsi" ke rumah ortu saya, maka meskipun anak-anak masih kecil, akan terekam dalam memori mereka bahwa: jika tidak ada ART, silahkan mengungsi ke rumah yang ada ARTnya :) Dan hal ini dapat mempengaruhi tindakan mereka nantinya, yaitu kurang dapat hidup berdikari. Sayapun "mengalah" (selain memang kewajiban istri harus taat suami:) ).

Begitu banyak hal dalam keseharian kami yang menjadi proses pembelajaran bagi saya, sebagai ibu rumah tangga, maupun bagi anak-anak. Ibunya belajar lebih mandiri, begitupun anak-anak. Yang kami pelajari dalam pengalaman ini antara lain:

1. Tugas ART itu sama sekali tidak ringan. Jadi, hargailah mereka sebagaimana seharusnya.

2. Tikus itu suka dengan tempat yang "kotor". Oleh sebab itu, kebersihan dapur harus diprioritaskan melebihi kebersihan ruangan lainnya:)

2. Perlu lebih "care" dengan rumah meskipun sekarang sudah jaman globalisasi dan emansipasi wanita. Adalah hal yang lucu ketika saya tidak tahu kenapa listrik di sebagian ruangan di rumah kami mati, maupun ketika wadah isi air AC di rumah kami sampai luber kemana-mana. Kejadian ini kalau dipikir-pikir, berawal dari saya yang sebelumnya (kalau ada ART), tidak tahu-menahu fungsi setiap saklar di rumah kami dan kapan wadah berisi air AC harus dikosongkan:)

3. Kedua anak saya, meskipun yang 1 masih balita, dan 1 lagi masih batita, mereka belajar beradaptasi 1 sama lain lebih baik ketimbang ketika ada ART. Dalam kondisi tanpa ART, mau tidak mau seringkali sang ibu harus meninggalkan mereka berdua saja tanpa pengawasan jarak dekat. Alhasil, sang kakak belajar lebih mengontrol dirinya untuk tidak "iseng" ke sang adik, dan sang adik belajar untuk tidak sedikit-sedikit memanggil emaknya:)

4. Kalau biasanya sang kakak hampir selalu ada yang menemaninya bermain, kali ini ia belajar lebih berinisiatif untuk menemukan keasyikan dalam bermain sendiri. Ini juga pembelajaran untuk mandiri.

5. Sang adik berkesempatan untuk eksplorasi rumah lebih luas karena emaknya sibuk di dapur (biasanya emaknya jarang banget di dapur).

Ketika kami capek, kami lelah, kamipun menurunkan "standar idealisme" kami dalam rumah tangga dan kami tidur siang bersama, dengan spontan, tanpa terlebih dahulu melakukan rutinitas menjelang tidur siang yaitu ganti baju dll, just take a nap together:) 

Sumber Gambar: Google Gambar

No comments:

Post a Comment