horizontal banner

Thursday 13 October 2011

Kapan Anak Mulai Belajar Bahasa Inggris?

Jaman sekarang banyak orangtua memperkenalkan bahasa Inggris ketika anaknya masih balita bahkan lebih muda dari itu. Sekolah bilingual ada dimana-mana, termasuk playgroup/ preschool. Namun kapan sebenarnya dan bagaimana cara kita memperkenalkan bahasa Inggris yang efektif ke anak-anak kita?

Satu hal lagi yang buat saya penasaran sejak anak saya memasuki usia ke 3 tahun: kapan sebaiknya saya mulai mengajarnya Bahasa Inggris? Apalagi hari gini, ketika playgroup rata-rata menerapkan system bilingual, sementara sudah hampir 1 tahun ini saya masih percaya bahwa
anak saya sebaiknya ikutan playgroup yang murni bahasa Indonesia..keinginan untuk mengajak anak sayabercakap-cakap dalam bahasa Inggris sudah terbersit sejak lama (cieh kesannya udah lama banget:) ), namun saya ingin memastikan anak saya secara konsep sudah cukup matang dalam berbahasa Indonesia, sebelum saya mulai mengajaknya bercakap-cakap dalam bahasa Inggris…

Bersumber dari sebuah artikel dari http://www.docstoc.com/, dikatakan bahwa jika bahasa ibu belum lancar sementara anak sudah “dijejali” bahasa-bahasa asing, bukannya akan menambah cepat anak menguasai bahasa asing, melainkan dapat menimbulkan efek psikologis, dan tak tertutup kemungkinan laju perkembangan bahasa pertamanya malah menjadi terhambat, atau justru merusak sistem-sistem bahasa pertamanya.  Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa menurut Dr. Bambang Kaswanti Purwo, ketua Program Studi Linguistik Terapan Bahasa Inggris, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, dalam tulisannya Pengajaran Bahasa Inggris di SD dan SMTP, menyebut bahwa usia 6-12 tahun, merupakan masa emas atau paling ideal untuk belajar bahasa kedua.
Artikel lain yang bersumber dari http://id.shvoong.com/ menyebutkan bahwa menurut Muhammad Rizal, Psi, psikolog pendidikan anak, mengajarkan anak bahasa asing bisa dimulai sejak usianya di atas 4 tahun, karena pada saat itu anak sudah mengerti bahasa ibunya dan memiliki struktur bahasa yang kuat. Pada saat itu kita bisa mulai mengajarkan hal-hal yang sederhana, misalnya belajar angka, warna atau bentuk. Disitu juga disebutkan bahwa banyak kejadian anak yang dimasukkan ke sekolah bilingual tapi belum memiliki struktur bahasa ibu yang kuat menjadi bingung. Anak tidak tahu bahasa apa yang seharusnya digunakan, sehingga nantinya anak malah menggunakan bahasa 'gado-gado'. Ini karena banyak orangtua yang memaksakan anaknya untuk belajar bahasa asing hanya ikut-ikutan trend atau gengsi saja tanpa melihat kemampuan dari si anak. Fiuh, ternyata nggak gampang yah jadi orang tua ketika di sekitar kita semua melakukan hal yang sama sementara kita tidak ingin dibilang ketinggalan “trend”? Yah..mudah-mudahan bukan itu yah yang jadi concern utama kita sebagai orang tua: ikutan trend...

No comments:

Post a Comment