horizontal banner

Wednesday 12 October 2011

Menghukum vs Disiplin

Dalam mendidik anak sehari-hari, sebagai orangtua yang baik, tentu kita ingin mendisiplinkan anak-anak kita. Pertanyaannya adalah, tahu persiskah kita apa sebenarnya arti "disiplin"?

Beberapa di antara kita mungkin menyamakan "disiplin" dengan "menghukum". Artinya, mendisiplinkan anak sama dengan menghukumnya ketika anak berbuat salah. Bahkan, dalam The New Oxford American Dictionary, kata "discipline" (disiplin) didefinisikan sebagai “praktik melatih orang untuk mematuhi aturan dengan menggunakan hukuman untuk memperbaiki ketidakpatuhan”. Namun ini adalah keliru. Sesungguhnya, kata disiplin berasal dari bahasa Latin, "discipulus", yang berarti “pembelajar”. Jadi disiplin itu sebenarnya menitikberatkan pada pembelajaran. Jadi kedua hal ini adalah berbeda satu sama lain: disiplin fokus pada bagaimana mengajarkan nilai-nilai yang baik kepada anak untuk perkembangannya dalam jangka panjang; menghukum fokus pada pengkoreksian kelakuan yang hanya berdampak untuk kurun waktu yang pendek, tanpa berakar dalam diri anak sehingga tidak berdampak jangka panjang.

Di bawah ini adalah cara menegakkan disiplin pada anak:
  1. Sosialisasikan terlebih dahulu nilai-nilai yang ingin diajarkan kepada anak sehingga anak tidak kaget ketika serta-merta ia harus melakukan segala hal sesuai nilai-nilai tersebut.
  2. Tentukan batasan yang jelas sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Anak, terutama anak kecil, suka menguji batasan yang telah ditetapkan orangtua. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memberi batasan jelas, misalnya ketika kita mengingatkan anak balita bahwa mereka harus bersikap sopan di rumah saudara, jelaskan secara singkat, padat dan spesifik, apa yang kita maksud dengan "sopan", misalnya : berbicara pelan.
  3. Beri kesempatan mereka mengalami akibat dari perbuatannya tanpa mengolok-olok mereka seperti mengatakan "Tuh kan, apa mama bilang!" dan sebagainya. Gunakan kalimat positif dan membangun agar mereka termotivasi untuk belajar dari kesalahan yang telah mereka perbuat.
  4. Beri penghargaan ketika mereka mengalami kemajuan dalam perilaku mereka secara proporsional.
  5. Tegakkan otoritas kita sebagai orangtua juga secara proporsional (pada waktu yang tepat).
Selamat menghukum anak! Ups, bukan, maksudnya : Selamat mendisiplinkan anak!

No comments:

Post a Comment