horizontal banner

Thursday 6 October 2011

Siapa Yang Mengasuh Anak Saya?

Jaman sekarang sudah berbeda dari jaman dulu. Sekarang, ibupun mencari nafkah guna memenuhi gaya hidup dan tuntutan hidup masa kini. Tak heran, muncul permasalahan siapakah yang harus mengasuh anak mengingat sang ibu harus meninggalkan anak seharian?

Permasalahan ini tidak dapat dianggap sepele. Bagaimanapun, anak adalah "harta" yang tak ternilai. Mengasuh anak sesungguhnya bukan hanya perkara menyuapi maupun memandikannya, melainkan yang terpenting adalah bagaimana kita dapat memberikan stimulasi yang dibutuhkannya serta bagaimana kita dapat menciptakan suasana nyaman untuk menumbuhkan konsep diri anak yang benar sebagai bekal masa depannya nanti. Nggak gampang kan? Oleh sebab itu, pengasuh yang terbaik bagi anak tak lain adalah orangtuanya sendiri. Memang dalam hal ini tidak ada orangtua yang sempurna, namun sudah merupakan kewajiban orangtua untuk terus mau belajar dan belajar demi mencapai tujuan tersebut di atas. Dan apabila dengan amat terpaksa orangtua tidak dapat menjadi pengasuh bagi anaknya sendiri, orangtua harus memilih secara bijak siapa yang akan mengasuh anaknya: baby sitter, nanny, pembantu, tempat penitipan anak, atau yang lain. Kesalahan memilih pengasuh akan berdampak buruk pada masa depan anak, seperti yang terjadi pada Raja Inggris, George VI, ayah dari ratu Elizabeth II. Ternyata nanny  yang dipilih untuk mengasuh Raja George VI bukan nanny yang peduli bagaimana memberi stimulasi yang tepat untuk anak, melainkan tipe yang keras dan tidak memahami kebutuhan anak. Akibat kesalahan pengasuhan tersebut, George tumbuh dewasa dengan mengidap penyakit gagap, dimana gangguan bicara ini terus diidap George hingga ia dewasa bahkan ketika ia dilantik menjadi raja.

Sekali lagi, mencari pengasuh anak bukannya perkara yang dapat disepelekan. Anak sangatlah membutuhkan pengasuh yang dapat menopang dan mendukungnya untuk perkembangannya secara optimal. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika memilih pengasuh anak adalah:

1. Karakter dan pola pikir pengasuh : sabar, tahu cara menghadapi kerewelan anak, ramah, selalu ingin belajar, mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dan memiliki nilai-nilai hidup dan sesuai dengan nilai-nilai yang ingin kita tanamkan ke anak

2. Person in charge/penanggung jawab tempat (khusus tempat penitipan anak)

3. Program kegiatan harian anak

4. Kebersihan/ kesehatan dirinya maupun pengetahuan akan kebersihan/ kesehatan anak yang diasuhnya

5. Penanganan dalam keadaan darurat

Bagaimanapun, tidak ada cara yang paling tepat dalam memilih pengasuh. Namun yang harus diingat adalah, orangtua tetap merupakan pengasuh terbaik untuk anak-anak kita. Kalaupun kita terpaksa harus menggunakan tenaga pembantu, mereka hanyalah "alat bantu". Dan dalam menentukan "alat bantu" ini, pilihlah yang sesuai dengan karakter anak, karakter kita, dan situasi kita. Mudah-mudahan artikel ini boleh memberikan pencerahan kepada kita untuk semakin memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita.

No comments:

Post a Comment