horizontal banner

Wednesday 5 October 2011

Waterbirth: Pengalamanku

Masih ingat bagaimana sakitnya melahirkan anak pertama, untuk rencana melahirkan anak kedua saya melakukan "persiapan" yang jauh lebih matang. Kalau waktu anak pertama kemarin persiapannya "cuma" senam hamil dan baca buku hypnobirthing dengan latihan "ala kadarnya" di rumah, untuk anak kedua ini persiapannya lebih banyak: senam hamil, baca buku hypnobirthing 2 macam + latihan lebih serius setelah sempet ikut kelasnya selama 2 hari, +..eng ing eng..berencana lahiran di kolam alias waterbirth demi mengurangi rasa sakit.

Untuk yg terakhir ini, saya juga lihat beberapa video di youtube dan juga banyak baca artikel birthintobeing.com yg memang ditulis oleh salah satu bidan waterbirth pentolan dari rusia. Pokoknya "habis2an" deh :). Walaupun persiapan yg saya maksud "habis2an" ini berlaku di trimester ketiga, kalau trimester sebelumnya masih agak nyantai, malah sibuk jalanin MLM hehe. Hampir setiap malam dengerin cd kalimat afirmasi, latihan relaksasi (termasuk dengan pendulum), juga dipijat endorfin oleh suami, bahkan suami juga ikutan dengar cd kalimat afirmasi. Kalau senam hamil ya setiap hari di rumah, termasuk latihan jalan jongkok hehe. Oya banyak jalan juga setiap hari. Pas nonton video2 waterbirth, makin PD karena disitu ibu2nya kelihatan tenang, "in control" alias nggak teriak2 kayak di film2, bahkan ada yg senyum2 melulu. Makin PD aje jadinye:)

Waktu itu ketika usia kehamilan sudah 39minggu, hari jumat sore kok ada flek di celana, telepon klinik tempat saya akan melahirkan, berhubung riwayat melahirkan anak pertama waktu itu cukup cepat, dengan adanya flek tersebut dokter minta saya segera ke klinik saja. Nyampe sana jam8 malam, saya langsung masuk kamar, cek CTG ternyata pembukaan 1. Kontraksi belum teratur, yg lucu suster beberapa kali bilang "Ibu ngga sakit ya? Barusan kan Ibu kontraksi". Dalam hati saya berpikir, hehe kayanya hypnobirthing (HB) nya mulai menampakkan hasil ni. Ternyata kontraksi masih juga hampir nggak kerasa dan masih belum teratur sampai keesokan paginya. Alhasil dokter titip pesan ke suster untuk menyampaikan ke saya bahwa kalau sampai siang belum juga ada "perkembangan" (oya,saya waktu itu masih juga pembukaan 1), dokter akan berikan obat perangsang kontraksi. Well well well, denger kata "obat perangsang kontraksi", saya langsung "protes" ke suster. Saya "ngotot" bilang suster pengen yg alami. Trus saya bilang ke suster bahwa saya akan coba "action" deh sama suami alias melakukan "induksi alami" biar nggak usah pakai obat segala!:) And that's what we did:) Lucunya, baru "mulai" eeeh kontraksi langsung meningkat drastis jadi 2x dalam 5menit. Maknyuuuuus...saat itu jam1 siang. Eh jm 1.30 dicek ternyata sudah pembukaan 4! Senaaaaang..eh sakit deng!:) Tapi masih "bearable" kok sakitnya. Suami ta'suruh pijit endorfin dan pijit akupunktur terus hehe. Berhubung masuk kolam baru boleh kalau sudah pembukaan 6, walaupun masih pembukaan 4, tapi sekitar jam3 saya sudah boleh ke ruang waterbirth (WB). Eeeh pas masih di lift menuju ruang WB rasanya tiba2 kebeleeeeet banget kayak pengen BAB, bener2 sudah di ujung tanduk, yasudah di ruang WB sempet2nya BAB dulu di toiletnya (berkat obat pencahar pastinya), baru masuk kolam. Nyesss..hangat (masih kurang hangat sih tapi menurut saya :) )...bidan asisten dokter buaiiiiik banget, sangat "pengertian"..oya nggak lupa saya minta mba bidan pasang CD yg sengaja saya bawa dari rumah. CD rohani duung biar makin kuat menjelang mendaratnya baby.

Meanwhile menunggu pembukaan lengkap, saya terus dipandu mba bidan biar bisa atur napas dengan baik selama kontraksi semakin dan semakin kuat. Dan sekitar jam 15.30 sudah nampak dari "gelagat" saya bahwa baby is going to arrive so suami langsung pasang kuda2, ikut nyebur untuk semangati saya sekaligus jadi tempat saya bersandar di salah 1 sisi kolam, dan ester (bayiku) "berusaha" keluar ke bumi dengan "menampakkan" kepalanya dengan rambut2nya yang terlihat sudah cukup banyak. Namun memang berbeda dengan lahiran normal biasa dimana ketika kepala bayi sudah nongol maka dalam sekejap akan diikuti dengan seluruh tubuhnya, di WB meski kepalanya sudah nongol sedikit namun tidak berarti akan diikuti keluarnya kepala secara lengkap dan bagian tubuh yg lain dalam waktu sekejap juga. Jadi lucu, saya dalam keadaan sepenuhnya sadar, melihat ke bagian bawah saya,saya melihat adanya sebagian kecil kepala bagian atas bayi dengan rambutnya yg halus untuk beberapa waktu lamanya. Ketika kontraksi kuat berikutnya datang, baru saya kembali mengedan dan Ester pun keluar dengan gemilang:) Berhubung di air, ya tidak terdengar tangisan Ester sampai tali pusat Ester dipotong beberapa detik setelah Ester keluar dari air. Langsung deh diletakkan dokter di dada saya dan we did the bonding "thing" alias IMD. Namun memang IMD di WB ini menurut saya rada "aneh", especially for my case ya, karna setelah beberapa saat kami bonding di kolam, berikutnya saya diminta keluar dari kolam,naik ke kasur, trus bayinya "dibersihkan" bentar (this I actually a lil' disagree) kemudian kembali diletakkan ke dada saya baru Ester berusaha menyusu yg pertama kali. Well she didn't make it sih, ya mungkin karena "moment"nya sudah lewat itu tadi ya berhubung Ester "dibersihkan" dulu..mungkin..but most important thing is, kelahiran Ester pada pk.16.14 berjalan lancar, semua selamat, semua sehat, suami berhasil "did his part" and I finally got my WB experience :) :) :)

No comments:

Post a Comment