horizontal banner

Tuesday 18 October 2011

Menghadapi Kenakalan Anak

Mungkin kita pernah alami saat-saat dimana rasanya kepala ini kayak mau meledak saking emosinya lihat kelakuan anak yang seolah-olah terus pengen buat kita marah..Dan kayaknya semakin kita marahi kok malah menjadi-jadi ya, bukan sebaliknya..Saya sendiri tidak jarang mengalami hal ini. Wuih, benar-benar level kesabaran saya diuji setiap saat, dalam hal ini oleh anak saya yang berusia 4 tahun.

Seiring waktu, dengan banyaknya artikel parenting yang saya baca, saya jadi tahu bahwa ternyata melawan "kekerasan" anak dengan "kekerasan" juga (baca: tindakan represif), hanyalah akan memperburuk keadaan. Dari satu artikel yang saya baca di sekolahorangtua.com, ternyata kunci menghadapi "kenakalan" anak adalah :
  1. berempati, contoh : Ketika anak berulah, dengan intonasi berempati, kita bisa minta dia untuk tenang  dengan berkata, “Nak…, papa/mama minta kamu  tenang dulu ya, bisa?”…. ”Kamu mau papa/mama mengerti apa yang kamu inginkan, iya kan ? “…. “Ok, kalau sudah tenang, papa/mama siap mendengar apa yang kamu inginkan“…. ( pada tahap ini, anak merasa dirinya dimengerti dan aman emosinya )
  2. pahami perasaannya : dengarkan dan coba mengerti apa yang anak rasakan. Katakan pada anak… ”Ok Nak, papa/mama mengerti apa yang kamu alami. Ketika papa/mama mengalami apa yang kamu alami, mungkin papa/mama akan merasakan hal yang sama… ( pada tahap ini, anak akan jauh lebih tenang dan jauh lebih terbuka dengan orangtua. Ia merasa dirinya dipahami / diterima )
  3. beri pengarahan. Setelah diberikan empati dan dimengerti, anak akan menerima pengarahan Anda dengan senang hati. “Ok Nak, agar kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, maka kamu bisa melakukan …………  ok, ini cukup jelas ?… “Bagaimana perasaanmu sekarang ?… Apakah kamu merasa lebih baik ?… Apakah ini yang kamu inginkan ?… "Ok Nak, papa/mama yakin kamu semakin hari semakin baik…" Berikan pelukan hangat, dan penuh kasih sayang.
Memang kenyataannya tidak semudah yang kita baca di atas, namun dengan latihan dan "jam terbang" yang semakin tinggi, emosi kita akan lebih terlatih dan kita akan semakin memahami anak kita sehingga secara efektif dapat meredam "kenakalan" mereka tanpa membuatnya semakin runyam di kemudian hari. Salam orangtua!

No comments:

Post a Comment